GENDERANG PERANG ARU

Aku mungkin hanya mendengar cerita yang dihembuskan angin tentangmu Aru,

tetapi angin yang terhembus itu membuat bulu kudukku terus berdiri hingga kini, dan entah kenapa belum tertidur kembali, sebab aku tahu persis semangat solidaritas nenek moyang kita satu, sama-sama Kabaresi.

Aku mungkin belum menginjakkan kaki dan berdiri diatas tanahmu Aru,

tetapi jika aku berdiri di tanah Ambon, salah satu tanah raja, begitupun juga tanahmu itu tanah raja, pemberian nenek moyang kita, yang memiliki bau nafas yang sama, sebagai orang-orang Malenesia.

Aku mungkin mengangkat pena untuk melawan dengan tinta atau juga berteriak dengan keras, tetapi bagi kamu Aru,

angkatlah panah dan lawanlah sampai tumpah darah penghabisan,  jika ada orang dagang yang punya muka dua, atau yang memiliki lidah bercabang dua, yang berdesis siap mematukmu dari belakang, dapatilah mereka disekitarmu lalu potong putus bage dua.

» Read More...

Teknologi; Aku tergantikan

Impian yang terajut dalam tidur,
telah bermain dalam kata-kata ataupun benda
kini teruai dalam serat-serat nadimu; teknologi.

Bayangan setiap orang yang buram dan abstrak
nampak rapi dan terukur dalam kadiahmu,
yang memberikan jaminan akan arti sebuah kemudahan

» Read More...

Orang Ullath Pung Kapata

Selamat bertemu lagi saudara-saudari (basudara) tercinta, kali ini beta mau posting sesuatu yang agak berbeda, dan tentunya untuk menjawab penasaran para pembaca Tradisi Maluku yang mungkin saja menunggu posting terbaru. Kali ini ada tiga buah kapata dari orang Ullath di Pulau Saparua, yang sempat beta dapat 2 tahun kemarin dari salah satu sumber.

Sedikit penjelasan tentang kapata; menurut Leunard Heppy Lelapary
Tradisi lisan kapata, yaitu bentuk bahasa yang secara khusus digunakan oleh masyarakat dalam upacara adat, dengan irama tertentu, tersusun dalam larik-larik dan disampaikan dalam bentuk monolog maupun dialog. Bentuk tersebut hanya digunakan pada upacara-upacara adat pada masyarakat pemakai, seperti pada upacara panas pela, upacara pelantikan raja, upacara perkawinan dan upacara-upacara lainnya yang sejenis, dan digunakan oleh orang-orang tertentu, seperti kepala desa atau tua adat (sesepuh desa) yang menguasai adat.

» Read More...

ORANG PORTO-HARIA; Percakapan damai


"Ari Sahertian (Porto) dan Abraham Souisa (Haria) bercerita tentang persahabatan mereka yang terjalin semenjak kecil semasa bersekolah di kampung. 
Persahabatan yang terus bertahan bahkan semakin kokoh di tengah gejolak hubungan Porto-Haria yang menyeret banyak orang ke dalam tindakan-tindakan negatif.
Semoga kita bisa belajar dari mereka untuk tetap menjadi orang Porto dan orang Haria yang bisa “hidop bakusayang”. Sama orang tatua jaga bilang: “Baku bae lebe bae”." ~ lewat Media Center GPM 
Klik Link ini, anda bisa langsung melihat "Video Percakapan Mereka Berdua"
Posting Wesly Johannes

» Read More...

HITAM BETA HITAM

Menggambarkan isi otak ini, yang tertulis dengan tinta hitam, tentang hitam beta hitam;
dengan gambar berwarna hitam putih.


Hitam Beta Hitam..
Sebuah rahasia seperti kotak hitam
yang terletak di ujung timur yg berkulit hitam
persis dengan buah mangustang.


Hitam Beta Hitam..
Cengkeh kering dan Pala telah menghitamkan dunia, sejak dahulu sekitar laut hitam sampai benua biru. Dengan harga melebihi emas permata atau mutiara Hitam. 


Hitam Beta Hitam..
Palung Pulau Banda dengan hitam sejarahnya
terasa sulit ditembusi dengan mata hati hitam putih
dan nyaris terkubur rapat dalam peti mati berwarna hitam.


» Read More...

TENTANG BETA DENG ANTUA TERCINTA






Izinkan kalimat ini istori;
Yaitu tentang kisah yang batumbu indah, semenjak warna rambut putih satu-satu, sampe akang su pono anteru saat ini.

Izinkan kalimat ini berandai;
Jika bisa, waktu tolong kas bale beta kombali dolo, yaitu di taong yang sudah-sudah.

Izinkan kalimat ini mengenang;
Saat antua pulang pasar hari tiga, beta salalu dapa nasi pulut bulu, cucur, deng beta pung makanan cinta; nasi katang yang baliling-baliling.

» Read More...

TRADISI “BAWA TANGAN” dan “BAWA KARIMANG” DI ULLATH

“Tradisi Bawa Tangan” yang baru saja beta temukan dan saat mendengar tuturan cerita yang beragam dari pengalaman riil masyarakat Negeri Ullath (di Pulau Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku), rasa-rasanya tidak sabar dan menjadi pilihan tepat sebagai salah satu posting menarik  edisi kali ini bagi pembaca setia Tradisi Maluku. 

Sebelum beta menjelaskan lebih lanjut, tujuan  menulis tradisi ini, adalah murni mengekspose realitas masyarakat Negeri Ullath, yang sampai hari ini, mayoritas masyarakat disana masih menjalankan dan mempercayai tradisi “bawa tangan” tersebut. Sehingga dalam penjelasan selengkapnya dari posting ini, tidak dinterpretasi secara berlebihan dari sisi norma agama konvensional kita masing-masing. Sebab hakekatnya, tradisi dan budaya adalah semacam kodrat masing-masing (dari masyarakat/komunitas yang menjalankannya) yang perlu di hargai oleh masyarakat lainnya yang tidak menjalankannya.

LATAR BELAKANG 

              Bagi Orang Ullath hubungan intim dari sebuah keluarga adalah segala-galanya. Sehingga relasi yang terbangun dari suatu ikatan keluarga (Geneologi) semenjak semasa hidup, tidak dapat dibatasi sampai kapanpun, termasuk kematian yang pada umumnya dianggap manusia, sebagai pembatas hubungan makhluk hidup di dalam dunia dengan segalanya. Yaitu ketika seseorang telah ”meninggal dunia”/mati  sama artinya hubungan kekeluargaan semasa hidup telah berakhir, tetapi bagi sebagian besar masyarakat Ullath, itu hanya perpindahan ruang dan waktu; sehingga roh dan arwah orang-orang yang telah meninggal dunia itu masih tetap ada seperti selayaknya di masih hidup. Sebagai contoh untuk mempermudah cara pandang masyarakat Ullath terkait hal ini adalah begini; jika semasa hidup sesorang terkenal sebagai seorang pemimpin paduan suara (di gereja), maka di alamnya sesudah ia meninggal dunia, orang tersebut dikenal oleh masyarakat (di dunia orang mati) juga sebagai pemimpin paduan suara. Ataupun saat semasa hidup seseorang terkenal sebagai kepala Kewang (Kepala Divisi perlindungan Petuanan Negeri, Hutan dan Pantai), maka di dunia orang matipun jabatan itu masih dimiliki olehnya.
  

» Read More...

Video Profile Negeri Booi

Selamat datang di blog TRADISI MALUKU.. Semoga bermanfaat bagi anda!!