Memang makang kelapa sisi ("makan kelapa mentah" yaitu hanya di lepaskan dari tempurungnya tanpa di parut, dan di iris jadi potong-potongan kecil itulah yang di maksud dengan "kalapa sisi") semua orang juga pernah melakukan hal yang sama. Namun di negeri Ullath justru menjadi suatu tradisi. Fenomena ini pernah saya temukan sendiri, ketika berkunjung beberapa kali di negeri Ullath dan melihat sendiri faktanya ketika di undang dengan tidak sengaja maupun dengan sengaja untuk makan bersama. Tapi pada blog ini, saya minta maaf saya lupa pada waktu itu menyakan alasan filosofis sampai makang kalapa sisi menjadi tradisi turun temurun.
Yang terlihat unik dari kebiasaan lainnya, di negeri Ullath hampir semua keluarga kalau makan di haruskan ada kalapa sisi di meja makan, walaupun jenis-jenis makanan yang tersedia sudah mengandung santan (dari kelapa), misalkan di sayur dan kuanya, atau masakan daging ikan jenis kare, dll. Dan menurut mereka makan dengan kelapa sisi telah menjadi kebutuhan, dan bukan sebatas keinginan saja sebagai pelengkap rasa.
Fakta inilah yang di temukan, dan menurut saya pasti ada sesuatu yang melatar belakangi tradisi ini telah berumur ratusan hingga kini. Jika nanti ada pembaca yang mengatahui alasannya tolong di berikan komentar yah.?? soal yang satu ini. Saya sangat berharap.
Memang, tradisi ini sangat mungkin ada juga di negeri-negeri lain di Maluku, tetapi saya membuktikannya sendiri dalam pengamatan, dan saya tidak berani soal itu. Karna yang baru di buktikan di negeri Ullath, bahwa tradisi makang kalapa sisi benar-benar ada disana. [S.A.95] J.Pattiasina
1 comments :
wah, kayanya apa yg diposting diatas ada benarnya juga sebab beta punya bapa kalau makan harus ada kelapa sisi.
Post a Comment
Dengan Senang Hati Beta Menanti Basuara Sudara-Sudara.