Saya memang pernah menulis tentang "TRADISI NA'HAS", dan posting kali ini adalah salah satu bentuk pembuktian secara material bahwa Tradisi ini benar-benar masih terpelihara sampai hari ini.
Dari beberapa sumber yang pernah saya temui, dan dalam upaya pencarian data dan informasi tentang Tradisi ini, semakin menambah keingintahuan saya, ketika saya mendapatkan beberapa "catatan Na'has" dari beberapa sumber secara terpisah (dari orang-orang dengan latar belakang negeri-negeri yang berbeda pula), sehingga mengarahkan temuan saya kepada kesamaan dalam catatan Na'has sebelumnya. Tetapi ada asumsi saya, bahwa pasti ada catatan Na'has yang berbeda dari lazimnya yang sudah saya temui.
Dan pada tanggal 20 Oktober 2013, saya bertemu dengan salah seorang kepala Tukang di Negeri Booi, beliau (Burmanus Nanulaitta, umur 78 Tahun) menjelaskan tentang posisi sentral dari Tradisi Na'has, dengan diberikan kepada saya juga suatu catatan Na'has yang sudah berusia di atas 50 tahun (dapat anda lihat gambarnya di samping ini), sebagai salah satu panduan dasar bagi beliau yang kesehariannya menjadi seorang (salah satu) kepala tukang Senior di Negeri Booi, untuk menentukan mana waktu atau saat yang baik dalam memulai suatu pekerjaan pertukangan, membangun rumah, membangun gedung (sekolah, puskesmas, gereja), memotong bahan kayu untuk bangunan, mendirikan tiang bermula, membuat "adat bunu peng" (adat syukuran atas pembangunan sebuah bangunan rumah maupun gedung), dll. Artinya posisi dan pengaruh Tradisi Na'has begitu berpengaruh dan turut menentukan sukses dan tidaknya suatu pekerjaan.
» Read More...