» Read More...
Ale, Beta, Katong Pung
» Read More...
Berikut ini adalah JUDUL postingan artikel terbaru dari admin TRADISI MALUKU, pada halaman "KOMPAS" dapat anda baca lewat Link ini. Semoga dalam konteks berbangsa dan bertanah air yang satu di Indonesia, kita semua tetap menghargai perbedaan kita masing-masing sebagai sebuah kekayaan.
» Read More...
Disamping gambar bunga ros ukuran jumbo tepat dibelakang kepalaku, aku menulis kalimat ini.
"Wahai Dewiku, engkaukah itu?" tak panjang kalimat ini, dan kuharap kau mendengar tanyaku lewat bisikan angin malam.
» Read More...
Gambar itu, gambar ini,
Beta biking gambar itu; gambar ini beta biking bagitu.
Gambar ini, gambar itu,
Beta biking gambar ini; gambar itu beta biking bagini.
» Read More...
"Macang Kata Cacing Bor Panta"
Sama seperti cacing mengelitik di dalam Anus (terjemahan Indonesia)
Ini sebuatan orang tatua kepada anak-anak yang tidak bisa diam, dan perilakunya yang agresif sekali; kalimat ini/kata-kata mutiara ini Lazim digunakan hingga kini dalam konteks kehidupan sosial di Maluku.
------------------------------------------------------------------
» Read More...
» Read More...
Onggo baru abis panggayo parau (Rute Galala-Rumah Tiga), karna penumpang jalur Galala su mulai sunyi, Onggo langsung sauh parau di pinggir pante. Pas Onggo mau turun ka darat, dapa lia abang Uceng ada nanaku laki-laki dar jauh, parsis di pinggir pante Rumah Tiga. "Onggo e...!!" abang Uceng bataria. "Sabar beta kasitu lalu katong dudu hetu sadiki dolo". Lalu dong dua baku dapa; hetu amper malam mulai.
Abang Uceng : Roko sabatang dolo kah.?? (deng rim batumerah kantal)
Onggo : Adoee, ini kal Pela su minta, beta seng bisa sambunyi lai (Sambil tatawa sangaja, Onggo kasi kaluar djisamsu stenga bungkus. Onggo ini dia pung papa orang Tenggara, lalu mama orang Passo).
Abang Uceng : Jadi jua kah? (Abang Uceng tanya penghasilan Onggo satu hari tadi)
Onggo : Beta kaluar su laat tadi lai, jadi seng talalu banya o... Cuma dapa 5 kali pulang-bale sa.
Abang Uceng : O bagitu e, jadi juaaa. (Sambil bakar rokok plat kuning sabantang)
Onggo : Abis tadi malam katong dudu matawana di ontua Kaleb pung teras, bicara "Maluku Satu". Sampe jam 3 tengah malam, karna beta mau nonton bola Real Madrid deng Ajax beta cuma iko-iko par bagadang saja. Eee, maar dong bicara paleng banya e..!!!! (Onggo terangkan deng satu muka).
Abang Uceng : Iyooooo.. e !!! ini kamareng lai ni??!! (Abang Uceng langsung sambung padahal Onggo balom abis carita).
Kamareng dong di Jainal pung muka kintal lai, katong sakawang baku malawang, deng Calon-calon Maluku Satu ni. Beta Kamareng pas mau pulang beta bataria par dong samua di situ, "Iyooo kamong bicara -Maluku Satu- padahal nanti terpilih Ada Dua Orang To?? Mudah-mudahan dua orang ni bajalang jadi satu par katong samua..!!" (Abang Uceng bicara deng aju-aju akang par Onggo bagitu).
Onggo
: Batul Abang Uceng e..!! Katong masyarakat Ambon ni, hobbi paskali e... bicara politik.?? Mulai dari tukang Beca, tukang Ojek, sampe bos-bos di rumah kopi tu. Seng pikir kata beso mau makang apa? bicara politik tarus. Beta heran..!! (Deng satu muka yang terkesan memprihatinkan, Onggo sepertinya kurang srek deng topik "Maluku Satu" yang orang laeng ada sibuk par bicara akang). Bukang beta seng ingin tahu deng bicara politik, tapi beta seng mau bicara akang tarus-tarus sampe biking katong lupa par biking sesuatu par hidop rumah tangga . Iya to Abang to, kah bagaimana??
» Read More...
Izinkan beta berucap,
» Read More...
Singkat cerita ada sebuah kunjungan disalah satu sekolah dasar (SD) di negeri Hutumuri, kemudian beta bertemu dengan salah satu guru Olahraganya, kamipun mulai berbincang-bincang soal pendidikan, hingga akhirnya kami mulai berbicara yang topiknya sudah mengupas soal tradisi dan Budaya Maluku.
Nama beliau (guru olahraga) adalah Bapak Polly Pattiasina (47 tahun), yang kebetulan juga saat itu beta baru mengatahui nama dan Marga (fam) beliau yang sama dengan beta; maka beta mencoba mengajukan pertanyaan kepada bapak Polly soal ada berapa Soa di negeri Hutumuri..?? maka beliau menjelaskannya sebagai berikut :
* SOA TUTUPASAL dengan Fam-famnya (Marga):
1. Thenu
2. Lewaharila
3. Harmusial
4. Pesurnay
5. Pattihahuan
* SOA PATTIHUTUNG (RAJA) dengan fam-famnya :
1. Waas
2. Matakena
3. Matuanakotta
4. Leisasel
5. Lewakabessy
6. Paays
7. Pessy
8. Lekahattu
* SOA MOKIHUTUNG dengan fam-famnya:
1. Tehupeiory
2. Kappuw
3. Tepalawatin
4. Pattiapon
5. Pattiasina
6. Paays
7. Souripet
*SOA PUASE: (Pendatang) dengan fam-famnya :
1. Horuhoru
2. Rahatalanit
3. Hursepunny
4. Matuahitimahu
5. Pattianakota
6. Pattinasarany
Demikian penjelasan beliau kepada beta, da beta mencoba kembali membagi data ini kepada Anda sekalian pembaca setia "TRADISI MALUKU"...
Horomatee..!!!
» Read More...
Mendengarkan cerita "orang tatua" (dalam bahasa Ambon hari-hari, dapat berarti pertama; orang yang lebih tua dari kita. dan arti orang tatua yang kedua; adalah mengarah pada nenek moyang dahulu) ternyata ada yang unik dari orang Maluku Tengah.
Keunikan yang beta maksudkan kali ini, ingin dijadikan sebuah posting yang tidak kala pentingnya untuk dibagikan bagi pembaca setia blog TRADISI MALUKU (ya.. berhubung sudah beberapa bulan terakhir ini beta sudah jarang menulis). Masih terkait dengan Tradisi Maluku, yaitu sebuah kekhasan dari tradisi lisan orang Maluku Tengah, yang melestarikan tradisi lisan dari generasi terdahulu (orang tatua) dan meneruskan hingga kini dengan cara-cara yang khas pula.
Jiika suatu ketika, ada beberapa orang melihat sebuah fakta di masa kini (sebagai contoh) dan seseorang diantara mereka secara spontan mengatakan sebuah kalimat yang sebenarnya memiliki makna konotasi dari apa yang mereka lihat atau saksikan, hal inilah yang saya maksudkan sebagai inti dari posting kali ini.
Salah satu kalimat orang tatua yang sering didengar di dalam penggunaan bahasa Ambon hari-hari adalah, "Cili Kata Halia, sama-sama Padis/Panas" (Cabe sama halnya Jahe, sama-sama panas); kalimat semacam ini akan spontan dikatakan oleh seseorang dalam makna konotasinya, misalkan ia melihat ada dua orang yang melakukan sebuah perbuatan, atau aksi yang mempunyai kemiripan. Entah itu kemiripan secara positif, ataupun negatif. Sebagaimana efek dari cabe ketika di makan akan pedis dimulut dan menghasilkan rasa panas, demikian halnya dengan jahe yang akan menghasilkan efek yang panas/hangat juga di dalam tubuh ketika di konsumsi.
Atau "Pake Sandal Lupa Tarupa" (Memakai Sendal, melupakan "TARUPA"; sendal tradisional, atau bisa disebut sebagai generasi pertama dari sandal jepit yang terbuat dari bekas Ban Mobil). Kalimat ini memiliki makna konotasi untuk mengkritisi atau menjelaskan sebuah pengalaman yang mungkin saja terjadi dimasa kini, seperti yang pernah saya jelaskan pada posting "Dapa Pirin Lupa Taloi".
Dari gambaran pengalaman yang sering beta temukan dalam setting kehidupan sehari-hari, beta menarik sebuah nilai positif dari fakta-fakta seperti ini, kenapa??
1. Penghargaan akan peran dan eksistensi Leluhur atau Nenek Moyang (generasi terdahulu) masih terwakili dengan tradisi lisan tersebut yang masih dipakai hingga kini.
2. Sekalipun seringkali kalimat-kalimat ini dipakai dalam situasi yang terkesan bercanda ria (Bahasa Ambon Hari-hari; "basangaja") akan tetapi peran publik dalam mengontrol beragam masalah sosial yang terjadi didalam masarakat, dapat memakai media tradisi lisan ini untuk menegur, mengkritisi, ataupun memperjelas fakta yang sementara dilihat ataupun di saksikan, agar menjadi bahan koreksi bersama.
3. Kekhasan hidup orang Maluku yang begitu familiar dalam konteks hidup orang Basudara, sehingga cara mengkritisi sebuah kesalahan atau perbuatan negatif dari basudaranya yang lain, harus memakai kalimat-kalimat yang santun. Adapun pilihan pada pengunaan kata-kata orang tatua ini, seringkali menjadi pilihan masyarakat setempat, sekalipun bermakna konotasi dan mengandung tendensi kritikan yang pedas, atau tajam, tetapi hal ini dianggap sebagai sebuah pola hidup "basangaja" (bergurau) dalam konteks di Maluku.
Sekian posting singkat ini beta bagikan bagi basudara semua, semoga bermanfaat.
HOROMATE..!!!
» Read More...
» Read More...
» Read More...
» Read More...