Pikirang Hau-Hau dapat diartikan dengan "Pikiran Bodoh-Bodoh" dalam terjemahan bahasa Indonesia, jika dibaca dalam dialek orang Ambon; atau dalam bahasa Ambon Hari-Hari.
Ini sesungguhnya merupakan salah satu "Tag Line" yang dibangun dan dilandasi dengan kesadaran yang sungguh, untuk mencermati dan mempresentasikan perspektif beta tentang persoalan-persoalan pelik dalam realitas masyarakat sekitar, yang mencakup lintas bidang kehidupan tentunya.
Artinya bisa juga dikatakan "Pikirang Hau-Hau" ini adalah bentuk halus dari cara mengkritisi seperti banyak orang lainnya yang memakai pendekatan kritik yang pada umumnya, tetapi bagi beta, sejak awal adanya tag line ini, yaitu disengajakan dalam kemasan-kemasan yang berlabel budaya lokal sebagai orang Maluku.
Yang tentunya dalam cara berpikir dan cara berbicara orang Maluku pada umumnya, seringkali memakai pendekatan "metafora", atau analogi-analogi yang sesungguhnya sangat kuat khasanah sastra di dalamnya. Dan ini sebenarnya adalah sebuah seni dalam menyampaikan ide, pendapat, atau bahkan kritikan gaya orang Maluku/Ambon yang begitu kuat menurut beta. Sehingga beta sangat tertarik dalam menyampaikan segala bentuk ide, pikiran-pikiran yang bertendensi kritik sosial dengan cara-cara yang "SASTRAWI", dan anda sekalian bisa membacanya di dalam sebagain besar blog ini, lewat sejumlah Puisi, Pantun, ataupun pikiran-pikiran lainnya (dalam bentuk tulisan berlafaskan dan berkarakter sebagai orang Maluku), begitupun dengan "Tag Line" baru yang akan anda ditemukan dalam salah satu kategori tulisan lainnya di blog TRADISI MALUKU, yaitu "pikirang hau-hau".
Berikut ini, beta mencoba mengarsipkan beberapa ide, pikiran, dan kritikan beta dalam sebuah tag line, yang beta namakan #PikirangHauHau dalam akun Facebook beta sejauh ini :
Iman itu sedikit membutuhkan "Objektivasi"; dan terkadang dianggap semacam "sedang dan telah Mendapatkan, Menjalani, atau Mengalami".
Dan menurut banyak orang yang tak memahami Rahasia Ilahi ini, mereka lantas men-justifikasi mereka yang beriman, "terlalu mengada-ada, atau berpura-pura".
--------------------------------------------
Seperti sebuah cerita ispiratif ini:
"Disuatu negeri yang begitu kering dan tandus, lantas tak turun hujan nyaris setahun. Sesungguhnya kenyaataan itu menjadi petaka terbesar bagi kehidupan masyarakat setempat. Lalu salah satu pemuka agama, merasakan musibah ini merupakan sebuah pergumulan besar dan mengajak seluruh umatnya untuk membantunya selama 1 bulan penuh untuk berdoa meminta hujan atas tanah dan kehidupan mereka dari TUHAN. Jika dengan keyakinan yang sungguh- sungguh dinaikan doanya pasti akan terjawab; sebab "Doa, besar kuasanya".
Singkat cerita, genap 1 bulan penuh, datang semua orang yang dihimbau oleh pemuka agama itu, di depannya; sedangkan belum ada tanda-tanda hujan serintikpun, bahkan berawan untuk mendungpun tidak. Maka pemuka agama itu bertanya kepada mereka semua, "apa kalian semua telah berdoa dan bergumul dengan sungguh-sungguh??" Mereka kemudian serentak menjawab "sudah!!"
"Lalu kenapa hari ini tidak ada hujan yang turun?" Kata pemuka agama itu lagi; "sekali lagi saya bertanya, apakah kalian semua telah membantu saya untuk meyakini dan berdoa agar hari ini akan turun hujan??"
Mereka semua secara spontan membalas menjawab, "Sudah Bapak, kami bahkan berdoa lebih yakin dari biasanya".
Lalu Pemuka Agama itu membalas dengan tegas, "BOHONG!!, kalian BOHONG BESAR, lihatlah PAYUNG HITAM BESAR (seperti payung tenda mini) disudut meja sana, adalah payung saya. Lalu mana Payung Kalian??"
-----------------------
Terkadang banyak orang sulit memahami apa itu iman, atau yang lebih umum orang menyebutnya dengan "memiliki keyakinan yang sungguh dan besar"; yang tanpa ada "OBJEKTIVASI" atau sedikit berperilaku sedang, dan telah menerima jawaban dan menjalaninya, dari apa yang di imani, adalah sama saja sia-sia apa yang diimani itu.
Artinya:
Jika anda dan saya mengimani tentang kesuksesan, berperilakulah dan memperilakukan diri anda dan saya seperti yang kita imani. Maka kesuksesan itu hanya soal waktu.
Jika anda dan saya mengimani tentang kesehatan, berperilakulah dan memperilakukan diri anda dan saya seperti yang kita imani. Maka kesehatan itu sedang terjadi dalam hidup kita dan begitu seterusnya.
Sebaliknya,
Dan sudah pasti, anda tidak akan pernah sukses dan sehat misalkan; jika anda saja masih berperilaku seperti orang yang sedang dilanda kesusahan hebat dan tidak akan pernah bisa bangkit lagi; atau anda terlihat seperti orang-orang yang sedang terkena penyakit menahun.
Dan itu yang cenderung kita lihat dari praktek hidup orang-orang yang belum tuntas beriman sampai dengan hari ini.
Dan itu yang cenderung kita lihat dari praktek hidup orang-orang yang belum tuntas beriman sampai dengan hari ini.
Bahwa sesungguhnya, masalah itu hanya akan membuat anda dan saya menaiki klas yang lebih tinggi dalam realitas kehidupan sebagai manusia.
Semoga Bermanfaat
Tertanggal 04 Mei 2015
-----------------------------
Selamat para wisudawan-wisadawati; kelak setelah anda-anda sekalian memasuki ke dalam masyarakat dan dunia kerja, janganlah tetap bersisi kukuh bahkan ngotot memasuki areal CPNS yang sudah sangat amat sesak itu, sebab jika ada diantara kalian yang ingin menerobos masuk kesana, maka bersiaplah untuk patah hati, menjadi pasif, tidak kreatif, dan menjadi orang-orang yang membuang-buang waktu saja.
Jika tahun ini kalian yang di-wisuda-kan 1800-an orang (bisa jadi sebagai calon pencari pekerjaan aktif, dan bukan sebagai calon penyedia lapangan pekerjaan), maka perlu diketahui, formasi CPNS yang sangat mungkin tersedia sekitar 300-500 orang (asumsi terbanyak) di seluruh Maluku ini dan sudah pasti akan ada saling sikut menyikut, saling tendang muka kaki, bahkan saling tusuk menusuk dalam pengertian analogi.
Maka sudahlah kawan-kawanku, bertobatlah untuk menjadikan PNS sebagai pilihan utama, lebih baik pulanglah ditengah-tengah kampung halaman, dan gerakanlah ekonomi kreatif berbasis negeri/desa, agar isi kebun di hutan dengan segala mineralnya, atau bahkan isi laut dengan segala biota dan hayatinya mampu dikelola oleh kalian dengan cerdas dan menghasilkan nilai ekonomis, sesuai keahlian ilmu anda-anda sekalian, dan buatlah basudara dan bahkan keluarga kalian tersenyum bahagia; "kalau dorang kase skola kamorang seng kase abis kepeng par cuma". Tetapi yang paling utama, agar kekayaan alam bangsa Maluku ini, tidak jatuh ditangan para penjajah modern, bila tidak, maka jangan sampai kalian berbalik menebar "jalus" bahkan fitnah bagi para penjajah, sebagai tanda orang-orang tak mampu, padahal kalian mampu melakukan segala hal "labe dar sisa".
Semoga...
Kalian memahami maksud menjadi anak negeri yang handal, dan "BERDIKARI".
Kalian memahami maksud menjadi anak negeri yang handal, dan "BERDIKARI".
Tertanggal, 22 April 2015
--------------------------------
Jimmy Pattiasina
SU ILANG NAMA, ILANG BALANJA LAI.
Satu kali bagini beta pulang ka Booi kio, di beta pung kampong di Saparua sana, kalu seng sala ada tanggal merah par waktu itu, deng libur panjang par katong pung basudara Salam dong pung har bae (Lebaran). Kurang lebe par waktu itu ampa taong yang lalu.
Parsis sampe di Booi yang beta kanal akang, negeri paleng unik di pulau Saparua tu par mau maso2 ka batorang pung kampong tu, jambatang "Iloilowonyo" dimuka negeri tu akang su linyap sama-sama deng akang pung tarap2 macang kata "cover book" satu bagus2 ada bagitu; yang sebelum orang baca buku bagus itu, dong su dapa tau akang dari sampul bukunya dolo kio. Lalu seng tau kata "dong" su kase pinda akang kamana lai??
"Jambatang ini mangkali akang su tua kapa e?? Kong dong su sulap akang deng yang baru, supaya jadi modern; jambatang modern kio, deng mangkali oto bisa maso ka kampong deng ojek-ojek biar tamba maju" Bet bicara dalang hati bagitu uanao e..
"Jambatang ini mangkali akang su tua kapa e?? Kong dong su sulap akang deng yang baru, supaya jadi modern; jambatang modern kio, deng mangkali oto bisa maso ka kampong deng ojek-ojek biar tamba maju" Bet bicara dalang hati bagitu uanao e..
Suda, dari pada beta tarus badiri di situ par hetu deng diri sandiri, sala jaga orang laeng yang lewat dong dapa lia beta, bisa2 dong sangka beta su mulai barmaeng deng kaka lai kio.
Beta langsung bajalang iko tarap2 straat atas, par panas tenghari batang yang ada hantam beta dar bungbungang kapala, waktu lagi kuart jam 11 siang tenghari saat beta injang kaki di Booi, akang rasa panas sung-sunggu ale. Soalnya di Booi par oras ni, dong pung pohong mangga gole su rubu banya, jadi su mulai kapanasang kalu panas labe macang bagini.
Beta langsung bajalang iko tarap2 straat atas, par panas tenghari batang yang ada hantam beta dar bungbungang kapala, waktu lagi kuart jam 11 siang tenghari saat beta injang kaki di Booi, akang rasa panas sung-sunggu ale. Soalnya di Booi par oras ni, dong pung pohong mangga gole su rubu banya, jadi su mulai kapanasang kalu panas labe macang bagini.
Jadi singkat carita beta su sampe deng sagala bae, pokonya kal pulang di kampong tu, rasa macang deng lirik kidung jemaat saja "Indah sebagai di Eden, pada permulaan ................". Lalu ale, beta tu pung tabiat satu ada kalu pulang di Booi seng potong bulu hohate, par pi Hohate tu, rasa akang laeng2 uanao. Sama deng orang kota bilang "nggak afdol" ahaaaiiii, tatawa baekor dolo. Jadi beta musti laksanakang bet pung hobi tu dolo kio, meski par waktu itu memang meti su par kaletang siang, kalu iko nanaku orang tatua meti par hohate kurang bagus, mar karna ini beta pung afdol, beta tetap saja pi hohate, karna akang pung malam tu su pi tarang kumang di pante Pesuri deng obor..
Jadi, par tenghari tu, sebelum meti dudu par jam 12 siang, beta su ka'lar tumbu kumang par isi di tabung, la su mulai hala hohate deng bajalang iko bat-batu itang di muka labuang baku tangada ka'lau tu suda ka unjung meti. Dalang hati, panas macang bagini ni, kalu beta hohate barang dua hari sepe2, pasti dapa lia tinggal gigi saja kaapa?? Biar kata pake baju tang-panjang lai.
Sambel paparipi bajalang, seng sadar beta su sampe di muka saaru parsis di tampa yang beta tandai akang dolo2 waktu nai-nai bandang, batorang yang suka pi hohate deng tamang2, ada satu saaru yang beta su anggap itu ikang pung ruma suda. jadi kalu banting hohate disitu saja pasti tare (ikang tapaku di mata kael) sasaja.
Memang par waktu itu sadiki par malawang tabiat deng nanaku orang tatua, dorang su bilang, kalu meti dudu siang (tenghari) deng meti dudu pagi hari ikang pung tanuar makang, akang beda. Jadi mangkali su par amper sa jam stenga kah??, beta cuma tarek ikang "Tiori Babunga saekor", deng ikang "Tatu Mera" 5 ekor la akang jua balom par biking barat beta pung cucu ikang tu lai.. uhft (sadiki par helahai lai).
Abis tanuar seng bagus, baru tamba ada speed dar mester Kurn yang tinggal pigi bale di beta pung muka tampa hohate tu ka'lau, kong beta ada lia dong bawa mester-mester dong turung molo di labuang Booi tu ulang-aleng. Dalang hati, salama ikang yang ada barmaeng dekat-dekat kasitu dong sangka dong pung "Maniso" (predator) kaapae?? Kong dong su takotang samua, lari pi kastinggal beta pung manara ni??
Adoe, beta pung hati seng kas bae par lia dong yang ada posita macang deng strika rusak di beta pung muka tu ka'lau. Gara2 kajadiang ini, beta pung isi handeke su mulai taputar suda par mulai biking analisa deng tanya banya hal yang baku tagai deng Mester Kurn - Kegiatan Molo di labuang negeri Booi - sampe akang pung pengaru-epek par orang Booi kio?? Pokonya beta seng pastiu deng ikang pung tetu di hohate tu lai?? Karna pikirang su mulai bacabang par lia kajadiang itu suda. Laste beta biking kaputusang par pulang suda lebe tempo, jang paksa lai, kal hohate par tanuar macang bagini, biar suda bawa pulang ikang cuma hitong di jare saja.
Sampe di ruma, abis spul badang deng makang siang, beta langsung pake motor par coba-coba pi cari sinyal internet di Saparua kota, par mau batanya oom Google ooo... Maar karna waktu itu internet masih balom bagus dapa tarima akang di Saparua, beta musti tunggu pulang di Ambong dolo, baru beta macang deng intel bagitee, mulai biking inpestigasi lapangan deng cari-cari data.
Lalu ale, jadi carita sampe bet su bale ka ambong ni, beta mulai batanya Oom Google suda. Waktu Oom Google mulai hetu par beta uanao ee, beta takaget sampe pukol testa sepe2, parsis beta dapa tau, kalu ada poto2 bawa laut itu bisa papalele akang deng harga dollar lai tu, baru akang mahal lai e.. balom lai kal pung pidio klip gaga2 di dalam lautang, akang lebe mahal lai.
Dar informasi ni saja, beta su dudu hitong pata-pata jare, mester Kurn tu de su dapa kepeng sakali tu?? Atau Toris-toris dong su dapa kepeng sakali tu?? Lalu orang Booi dapa apa?? Pertanyaan terakhir ni beta rasa-rasa mau dapa saki saja ale, abis jangankan par dapa kepeng, dapa nama saja mor sondor lai tuhang e..
Mari kal seng percaya beta buka-bukaan akang par katong supaya mangkali katong samua bisa palasi deng hal-hal yang tar mustahak macang bagini ni..
Pertama, sampe oras ini beta seng tahu, kata mester Kurn masu kaluar deng lakukan dia pung segala macang bisnis molo ka "daiping" tu, laklaki su minta izin deng mangkali ada urus akang pung "siri pinang" sadiki kaseng, par pemerinta negri Booi? Kalu saja su ada akang pung Siri Pinang, musti hitong akang bae2, yang akang pung dampak ada par kesejahtraang orang Booi lai kio?? Minimal harus ada semacam manyaga-manyaga ulang antara Mester Kurn deng Pemerinta negeri Booi sabang taong. Sebab minya tana deng minya kalapa saja, sabang taong harga seng tetap kio..
Pertama, sampe oras ini beta seng tahu, kata mester Kurn masu kaluar deng lakukan dia pung segala macang bisnis molo ka "daiping" tu, laklaki su minta izin deng mangkali ada urus akang pung "siri pinang" sadiki kaseng, par pemerinta negri Booi? Kalu saja su ada akang pung Siri Pinang, musti hitong akang bae2, yang akang pung dampak ada par kesejahtraang orang Booi lai kio?? Minimal harus ada semacam manyaga-manyaga ulang antara Mester Kurn deng Pemerinta negeri Booi sabang taong. Sebab minya tana deng minya kalapa saja, sabang taong harga seng tetap kio..
Kadua, kalu memang orang Booi seng dapa akang pung "Siri Pinang", mangkali katong bisa "dapa nama" sadiki lai tida?? Yaitu dar katong pung isi labuang deng lautang itu tu. Misalkan bagini, kalu ada yang ambel poto, kaseng pidio di dalang orang Booi pung petuanan lautang lewat mester Kurn tu pung bisnis, musti ada semacam "WaterMark" ka apa barang tu, deng akang musti tatulis itang di atas puti, antara pemerinta negri Booi deng mester Kurn yang kuli puti tu. Supaya kase tanda par samua poto-poto atau pidio-pidio yang su ambel dan nanti dari isi pantai Booi; mar sondor lai uanao ee. La bagmana orang Booi mau dapa kanal dar toris-toris di dunia ni deng toris domestik dar Indonesia? Kal cuma samua poto-poto deng pidio-pidio yang di ambel dar lautang Booi, cuma kase nama akang dari resort milik mester Kurn di Paperu??
Jadi ini yang orang tatua dong jaga bilang bagini, "Untung Nama, Ilang Balanja", maar yang beta ada bilang masala sat conto ni akang beda-beda paskali, orang Booi "Ilang Nama, Ilang Balanja lai", jadi lengkap suda orang Booi hanya jadi sporter saja alee.. par topu tangang, dan lia kedepan smile emoticon (biar kata.beta istori akang deng bahasa persir, mar beta pung hati tai batul par tabiat macang bagini ni alee)
Jadi, semoga dar carita satu ini basudara, akang bukang carita batu daong kio, mar ini carita batul-batul di pulau Saparua yang sampe oras seng banya orang mau dudu meku deng akang. semoga dar carita ini, bisa buka banya orang pung biji mata; yaitu mata hati, mata tangang, laste mata kaki, supaya abis ini mari orang Maluku jang dapa tipu2 tarus, lalu katong cuma dudu par sporter, laste jalus, lalu seng bisa kelola katong pung kekayaan alam ni par katong pung kesejahteraan pribadi, ruma tangga, negeri, deng bangsa kio..
Salam Hormat
Semoga Carita Hau-Hau ni, akang bermanfaat par katong samua.
Semoga Carita Hau-Hau ni, akang bermanfaat par katong samua.
Tertanggal 16 April 2015
-------------------------------
"Setiap Masa Ada Orangnya", dan "Setiap Orang Ada Masanya"..
Kadang-kadang untuk memahami pernyataan di atas terkadang sulit bagi mereka yang pernah "menjadi orang di masa tertentu", begitupun "di masa tertentu pasti akan ada orangnya" kan??.
Semoga ale dan beta juga akan terus belajar untuk ini, dan bersiap2 sejak dini meregenerasikan kekuatan, keunikan, kreativitas, kesuksesan, bahkan "kekuasaan" jika dapat, kepada banyak orang (dan tak pandang bulu mata atau "pas kaning"). Dan kelak, anda dan saya pasti dengan legowo dan bersyukur jika ada orang-orang yang baru, yang terkenal, "menjadi besar" akan bermunculan di masa depan, dikarenakan (paling minimal) dari sesuatu yang kita tanamkan tanpa pamrih di hari ini.
Tetapi menjadi sedikit masalah dihari ini banyak orang salah paham dengan hal ini, yaitu "proses menanam/meregenerasi". Sederhana saja beta menjawabnya, di era 1990- an dan di tahun 2015, punya cara menanam yang sangat berbeda; apalagi pada periodesasi 1950-an, 1960-an, 1970-an dan 1980-an.
Jaman ke jaman punya kekhasan, dan jangan pernah di sama ratakan. Jika tidak, kita sedang mengidealkan "kiamat lebih cepat". Tetapi satu hal yang pasti, dengan perkembangan Teknologi (lebih utama teknologi Informasi) sebagai media yang memungkinkan semua orang bisa menanam dengan cara-cara yang khas. Maka biarlah setiap orang (publik) mengukur, menilai, memilih, dan mau mengikuti yang mana, dan dari siapa mereka ingin belajar sesuatu.
Soal menanam, ale deng beta pung cara yang beda-beda kio.. dan kalau tidak memilih untuk menanam pun beta seng bisa berkomentar, karna mungkin itu pilihan atau tabiat.
Tertanggal Hari ini : 09 Mei 2015.
------------------------------------------
Semoga bermanfaat bagi anda, dan manjadi sumber inspiratif untuk menjadi pribadi-pribadi yang lebih kreatif dan produktif tentunya.
Salam Hormat
Salam Hormat
Jimmy Pattiasina
0 comments :
Post a Comment
Dengan Senang Hati Beta Menanti Basuara Sudara-Sudara.