12.5.15

#PikiranHauHau

HETU BATU
Orang bilang "batu mulia" tu Mas kio.
Bukang "Mas" Jawa di Indonesia bagiang Barat sana, maar eMas yang kuning-kuning tu e..?? Itu tu, batu yang dar dunia dolo sampe oras, salalu mahal, deng salalu nae harga sabang waktu. Jadi batu sat conto ni, akang dapa cari dimana-mana, asal mansia dapa tau akang pung lobang dimana saja, sampe gunung jua dong kase botak akang par jadi "gunung botak" cuma gara-gara "batu mulia", itulah eMas.
Di paragrap baru, ada "batu Bacan, batu Obi, batu Seram, sampe deng batu Soya", samua tu dong par satu korps di ampalop; "Batu Akik" itu dorang pung nama "kesatuan". Ahaha mangkali kesatuan "kabaressi" kapa?? Kong pake nama kesatuan lai alee..
Lanjut carita, dalang barapa taong terakir ni, batu akik akang paleng laku, dengan harga saja sampe biking beta bingong,.seng tahu kata mansia-mansia yang dorang jaga koleksi akang batu akik tu, dorang pung penilaian akang dar mana?? Sampe satu batu saja bisa laku, labe dar harga oto trek sabiji pung harga. Bapa kamponang jua hee. Maar sudah jua, itulah kalabehang batu akik sesuai deng akang pung tanuar kio, beta jua cuma bisa dudu hetu akang saja ni, maar seng kuat par pung satu di jare ale sudara ee..

Lalu yang katiga di beta pung carita ini, ada "batu Tela" deng "batu batako". Batu sat conto ini samua orang jua su tau akang, kal pi torney ka Latuhalat kasana, atau sakarang-sakarang ni bajalan di ka petuanan negeri Suli kasana, pasti dapa lia batu Tela deng batu Batako yang dong biking akang dar tana liat, atau dar campuran paser, karikil, lalu tacampor deng samen dalam akang pung cetakan kio; jadi batu. Soal harga, memang seng mahal sama dengaj batu Mulia atau "kesatuan" batu akik, maar batu Tela atau batu Batako akang paleng bernilai dan dibutuhkan orang par bangong ruma..
Disamping ada batu laeng-laeng lai yang kalau mau dudu hetu akang jua ada paleng banya di Maluku/Ambong ni.. sampe para seniman dolo-dolo jua, dorang sampe biking lagu segala macang batu di Ambong ni par jadi satu lagu bagus paskali. Pokonya ada Batu Capeu, Batu Gantong, Batu Gajah, dll.
Jadi carita pung carita soal batu ni uanao e.. beta cuma mau bilang akang pung artian sadiki par katong samua di poka-poka ni dolo.. carita batu ni cuma carita lampa (umpamanya) saja, deng mau bilang bagini :
1. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, terkadang setiap orang yang tidak pernah memberikan penghargaan yang sebenarnya kepada "batu mulia" yaitu eMas yang salalu punya kekhasan dan sering didefenisikan sebagai " Yang Mahal, Mewah, Berharga, kekayaan, dan, Mulia"; begitupun kepada "batu akik", sebagai batu yang sangat yang unik, eksklusif, dan memiliki nilai serta harga yang tak terhingga dan alami; dan atau kepada "batu Tela/Batako" adalah batu yang sangat bermanfaat, dan memiliki nilai ekonomis yang bisa dijangkau, meskipun tidak sebanding soal harga dan prestise lainnya seperti batu mulia dan batu akik. Realitas ini yang perlu dikritisi,.sebab kenyataan bangsa dan negara ini sedang menampung banyak sekali orang-orang seperti ini, yaitu orang-orang, atau masyarakat yang tidak pernah tahu mendefenisikan atau belajar dengan sebuah kesadaran yang sungguh untuk memberikan penghargaan berdasarkan profesionalita tetapi juga kualitas dari pribadi/profesi seseorang. Yang tidak mungkin kualitas EMas, akan disama ratakan dengan kualitas Akik, atau Batako? Tetapi kecendrungan orang Maluku (sebagai citra dari salah satu bangsa, yang juga ada di negara Indonesia ini) di hari, sangat amburadul dalam memberikan apresisasi dan penghargaan, bahkan dalam tata kelola sistem pemerintahan atau swasta yang jika dicermati dengan detail, banyak sekali kesalahan regulasi dalam menempatkan seseorang berdasarkan kualifikasi dan kualitasnya, tetapi justru banyak kesalahan dalam hal ini dan tidak pada tempatnya. Yang analoginya, seperti seseorang lantas dengan senagaja menaruh sebuah batu Tela dipinggangan Emas (dengan tujuan manupulatif, konspiratif, atau bahkan dengan tujuan KKN) lantas batu Tela itu disebut Emas dan seakan dibangun cerita kalau itu adalah emas batangan. Inilah yang fatal, maka realitas negara, provinsi, kabupaten, kota, bahkan desa/negeri di Indonesia ini (sampai hari ini) tak akan pernah maju dan sejahtera. Karena bukan saja salah tempat, tetapi salah memberikan apresiasi yang tepat pada manusia-manusia yang berkualitas.
2. Batu Akik telah tercipta menjadi batu akik, dan tidak pernah bisa menjadi Emas. Mungkin yang hanya bisa terjadi, yaitu untuk meningkatkan nilai jual, nilai ekonomis dan prestise, apabila batu akik dipasangkan dan bersanding dengan Batu Mulia yaitu Emas, sebagai cincinnya. 
Tabiat kerja sama dalam mencapai tujuan bersama, dan mendapatkan untung bersama-sama (yaitu asas; win-win solution) terkadang masih sangat sulit hari ini untuk tercapai dalam banyak ruang lingkup kehidupan masyarakat modern dewasa ini di Maluku. Dan banyak orang Maluku lupa, kalau jaman ini (perkembangan serta pesatnya teknologi & informasi), menghendaki semua orang akan memperoleh Sukses itu dengan cara yang mudah, yaitu berkolaborasi dan membangun jaringan kerjasama; hanyalah ketika ia mampu membangun "networking" demi mencapai tujuan dan kepentingan yang jauh lebih besar (yaitu terdapat di dalamnya kepentingannya, dan juga kepentingan-kepentingan pihak lainnya dalam satu jaringan itu) agar dampaknya dari kepentingan itu akan terasa lebih besar dan bisa tercapai secara bersama-sama. Sebab jika anda dan saya selalu solo karir, maka sudah pasti kita akan kolaps nanti, yang berarti kita tidak bisa bertahan lama dalam menjaga kualitas dan nilai pribadi secara tunggal.


3. Belajarlah dari batu Tela atau Batako, meski tak berharga melebihi dari harga batu Mulia atau batu Akik yang terkadang mahalnya hanya bersifat musiman, tetapi batu Tela dan batu Batako se-sederhana-nya terkandung nilai di dalamnya. Dan nilai itu selalu memiliki nilai ekonomis, tergantung mau dipergunakan atau tidak. Jika mau mempergunakan nilai ekonomis dari batu Tela/Batako untuk kesejahteraan pribadi atau keluarga, maka seriuslah berusaha dengan menjual produk batu Tela dan batu Batako, lalu perbanyaklah "nilai-nilai tambah" (value proposition) dari produk tersebut, maka jangan kita kaget, suatu ketika peningkatan nilainya akan dibayar dengan harga yang telah kita tentukan sendiri, yaitu dari mereka, orang-orang yang membutuhkan nilai tambah itu sendiri, yang semakin banyak bertambah, maka sudah barang tentu akan melebihi harga ekonomi sebuah batu Akik, atau melebihi dari harga sebongkah batu Mulia.
"Mungkin itu dolo, janga banya2 lai, kal baca talalu banya jua, mata bisa lombo lalu tatidor".
Semoga dar hetu diatas, ada sasadiki yang basudara dong tarukira akang par jadi "ba'kal" par hari eso deng lusa kioo..
TETEMANIS SAYANG KATONG SAMUA.
TERTANGGAL 10 Mei 2015
------------------------------------


Saat orang laeng ajak dudu hetu tentang kahidopang sosial, politik, agama, budaya, dll, di Maluku (di dunia nyata, sampe di dunia maya); beta lebih fokus mengajak "basudara beta" di Maluku par hetu "EKONOMI KREATIF". Supaya katong samua balajar par dudu hetu akang sepe2, lalu balajar par memulai samua itu sama-sama.
Beta jua masih balajar, loko bae buka kesempatang par balajar sama-sama, lalu dapa lia akang pung hasil sama-sama, di hari ini, beso, deng lusa. Sebab yang "kekal" itu salalu harus seimbang kio, lalu mau idealkan Maluku sejahtera di masa depan tu bagmana? Kalau samua orang agak alergi atau seng suka par hetu "bisnis", karna mangkali taku kanal matakao. Yang katanya: "bisnis" itu kotor, seng ada guna bicara barang kotor, nanti seng bisa masu sorga.
"Karna ada kata : berbahagialah dorang yang miskin di hadapan HUA, karna dorang yang pung tiris2 sorga".

TERTANGGAL, 11 Mei 2015
------------------------------------



No comments:

Post a Comment

Dengan Senang Hati Beta Menanti Basuara Sudara-Sudara.