Sebagai hasil akhir untuk memperoleh gelar S1 di UKIM yaitu pembuatan
sebuah Skripsi, beta memilih untuk mengkaji tentang
"SALAM-SARANE; PATTIASINA DI KABAUW, PATTIASINA DI BOOI, Suatu Kajian Kultur
Fam/marga Terhadap Pluralitas Agama-agama". Dari penelitian yang dibuat
pada kedua negeri ini, kemudian lebih mendorong beta untuk mengabdikan diri sebagai
pemerhati budaya lokal di Maluku Tengah, dalam hal ini di Lease. Suatu
asumsi, bahwa realitas kehidupan masyarakat Lease dalam hal ini,
begitupun dengan masyarakat Maluku pada umumnya memiliki banyak sekali
tradisi dan budaya, tetapi fenomena yang digambarkan pada profil blog,
yang mengajak beta secara sadar untuk membuat blog ini. Yang dengan
beragam keterbatasan mencoba mengarsipkan sedapat mungkin
tradisi-tradisi di Lease yang sudah membudaya dalam realitas kehidupan
masyarakat di sana untuk dikenal lagi dan jauh lebih bermanfaat saat dikemas dengan pendekatan-pendekatan menulis yang khas untuk mencapai sejumlah tujuan tertentu bagi banyak orang.
O iya, beta perlu menyampaikan satu hal yang paling mendasar, yaitu kecintaan beta terhadap tradisi dan budaya Maluku, adalah bawaan dari masa kecil (semenjak berumur 5 tahun) yang ketika itu sering diceritakan tentang keberagaman pola dan gaya hidup orang Maluku itu sendiri, oleh almarhum Paulus Pattiasina, 77 tahun 2005 (beliau adalah opa beta; dan tradisi lisan dari beliau sebagai pengganti dongeng sebelum beta tidur); yaitu banyak hal dari cerita legenda, mitos, tradisi dan budaya orang Maluku. Dan fakta inilah yang memposisikan beta sebagai salah satu dari sekian banyak orang di generasi masa kini yang peduli dengan realitas kebudayaan orang Maluku (lebih fokus ke Lease) yang sudah menjadi kecintaan tersendiri dalam kepribadian kita masing-masing.
O iya, beta perlu menyampaikan satu hal yang paling mendasar, yaitu kecintaan beta terhadap tradisi dan budaya Maluku, adalah bawaan dari masa kecil (semenjak berumur 5 tahun) yang ketika itu sering diceritakan tentang keberagaman pola dan gaya hidup orang Maluku itu sendiri, oleh almarhum Paulus Pattiasina, 77 tahun 2005 (beliau adalah opa beta; dan tradisi lisan dari beliau sebagai pengganti dongeng sebelum beta tidur); yaitu banyak hal dari cerita legenda, mitos, tradisi dan budaya orang Maluku. Dan fakta inilah yang memposisikan beta sebagai salah satu dari sekian banyak orang di generasi masa kini yang peduli dengan realitas kebudayaan orang Maluku (lebih fokus ke Lease) yang sudah menjadi kecintaan tersendiri dalam kepribadian kita masing-masing.
Dengan suatu harapan, bahwa jati diri orang Maluku-Lease semestinya selalu berada di
dalam adat dan tradisi tersebut (sebagai Identitas diri), dan hal itu akan menjadi cerita indah
sepenjang masa, jika tradisi Maluku secara lisan maupun tulisan berlangsung dalam kaidah-kaidah yang benar oleh
setiap orang yang mengetahui hakekat dasar dari estetika suatu budaya,
dan bagaimana cara menghargainya. Terima Kasih
------------------------------------
** TENTANG BLOG
** TENTANG BLOG
------------------------------------
Blog
ini tersedia catatan tradisi, catatan sejarah, catatan refleksi, puisi,
dll, yang berbasis pada kebudayaan Maluku Tengah (dapat dilihat dari
pemakaian bahasa Ambon-Lease hari-hari), dalam hal ini dari masyarakat
yang ada pulau-pulau Lease (yaitu mencakup orang Saparua, orang
Nusalaut, orang Haruku dan Ambon sekitarnya; dan sebagian pesisir pulau
seram bagian barat /SBB ).
Untuk
itu, dengan tidak mengurangi rasa hormat beta kepada saudara sekalian,
jika kedapatan ada yang tidak dipahami dari isi blog ini, beta
menyediakan widget yang bisa anda berkomentar di sana, jika membutuhkan sesuatu bantuan dari beta.
Alasan
yang perlu disampaikan pula, kenapa isi blog ini terkesan sangat
mengedapankan tradisi dan budaya Lease? justru pilihan ini menurut beta
lebih muda untuk menulis, karena memang beta lebih mengenal dan
mengetahui dari tradisi budaya orang Lease. Meskipun dipahami berbicara
tentang TRADISI MALUKU begitu beragam, dan begitu kompleks. Sehingga
proses belajar untuk lebih mengetahui dan mengenal tradisi budaya Maluku
secara utuh, masih terus beta lakukan, dengan terus bergaul lintas suku
yang ada di Maluku yang kaya ini, tanpa harus membedakan latar belakang
kami masing-masing.
Sangat
mungkin tujuan yang bisa dicapai, yaitu mari kita wujudkan manusia
Maluku yang bermartabat; yaitu berakar dalam tatanan tradisi dan budaya
kita masing-masing, sebab dari sanalah kita lebih dihargai karena kita
adalah manusia-manusia yang berbudaya.
Suatu kutipan kalimat orang Lease bunyinya begini : SAPA YANG TUNDUK DENG HORMAT PAR ADAT, DIA TAU ADAT (siapa
yang menghormati adat/tradisi/budaya/ dia benar-benar beradab), jadi
kebalikan dari kalimat ini, pasti anda memahami maksud beta. Untuk itu,
kita dituntut menghormati adat/tradisi/budaya kita masing-masing, dan
berupaya saling menghargai budaya orang lain pula, agar kita semua dapat
disebut manusia beradab.
Salam Hormat
» Read More...