HUA BETA MELAPOR

Ya HUA yang satu
Ya HUA yang esa
KuasaMu tinggi seperti gunung Batu
Bahkan luas sampai di timur meliputi tanah
di Halmahera..
Sebait Doa penuh duka dan nestapa
Sebait Doa pengantar damai yang dirampas
Sebait Doa menguatkan beta pung basudara
Sebait Doa untuk mengingatkan mereka yang tamak dan Haus..
Tanah ini adalah firdaus,
melambangkan Halmahera yang harus dijaga dan dikelola kerena mereka,
disana para penjaga tanah surga
telah di jarah hak-haknya dengan paksa

Sebait asa kami sesama saudara sebangsa
Sebait harapan kami menanti jawabanMu
Sebait nasehat pun tertera sama bagi kami dan Mereka,
Bahwa kami adalah orang2 yang sejak dahulu sering di jajah..
HUA ajarkanlah kami sabar
HUA ajarkanlah kami menanti kuasaMu
HUA ajarkanlah kami bertahan dalam dilema
Hua tolong dan dengarlah
Halmahera,
Maluku yang awal adalah di Utara
tempat berkumpul Ur Siwa dan Ur Lima,
diakhir bait ini, beta Maluku harus berikrar,
jika suatu waktu telah di ambang batas,
Kirimkanlah tanda dan aroma merah menyalah
Agar katong tau kalau ale dong ada cakalele deng gaga perkasa,
Maka Kapitang, Malessi, bahkan Mauweng
Akan menari yang sama dari Selatan Menuju ke Utara.
#ByJimmyPattiasina

**Puisi ini dibuat sebagai wujud solidaritas bersama atas bentuk ketidak adilan yang sedang terjadi di Halmahera, tepatnya di Togutil. Saat ditahannya BOKUM dan NUHU oleh pihak berwajib; yang ditengarai adalah salah satu bentuk "Kriminalisasi" pihak2 tertentu.
Karena realitas di Halmahera di hari ini, Pemerintah Daerah setempat telah menggandeng sejumlah perusahaan, yang akan membangun sejumlah perkebunan di beberapa wilayah di pulau Halmahera, yang juga akan berdampak pada pengalihan fungsi hutan dan tanah adat/dati masyarakat disana menjadi perkebunan; yang pada akhirnya berbuntut pada penolakan warga masyarakat di Pulau Halmaher (Togutil).

0 comments :

Post a Comment

Dengan Senang Hati Beta Menanti Basuara Sudara-Sudara.

Video Profile Negeri Booi

Selamat datang di blog TRADISI MALUKU.. Semoga bermanfaat bagi anda!!